PENJELASAN
MATERI KEWIRAUSAAHAAN
SMK
NEGERI 3 PONTIANAK
MENGEVALUASI
HASIL USAHA
|
Nama : Janica Kelas : XII AK 1 E-mail : janica4school@yahoo.com |
Jenis-jenis Rasio Aktivitas
Yang termasuk
ke dalam rasio aktivitas adalah sebagai berikut:
1) Total Assets Turn Over (perputaran aktiva)
2)
Total
assets turn over merupakan
perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio
ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode
tertentu.
Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).
Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.
Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.
Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)
Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).
Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.
Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.
Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)
Perputaran modal kerja merupakan
perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Dimana modal kerja
bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar.
Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009:16).
Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008:335).
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.
Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009:16).
Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008:335).
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.
3)
Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turnover)
1)
Rasio ini
merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Fixed
assets turn over mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam
pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan
penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap
rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap (Sawir, 2003:17).
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan halhal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
Rasio perputaran persediaan (inventory turnover)
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan halhal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
Rasio perputaran persediaan (inventory turnover)
2)
Inventory
turnover menunjukkan kemampuan dana yang
tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas
dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock (Riyanto,
2008:334).
Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.
Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar (market price), persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan (at Cost), maka sebenarnya rasio perputaran persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan mengukur perputaran persediaan dalam kas (Sawir, 2003:15).
Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan (at market) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio perputaran persediaan (at market) sebaiknya di gunakan. Kedua, penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua.
Rata-rata umur piutang
Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.
Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar (market price), persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan (at Cost), maka sebenarnya rasio perputaran persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan mengukur perputaran persediaan dalam kas (Sawir, 2003:15).
Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan (at market) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio perputaran persediaan (at market) sebaiknya di gunakan. Kedua, penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua.
Rata-rata umur piutang
Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan
piutang perusahaan, serta menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk
melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas. Rata-rata umur piutang ini
dihitung dengan membandingkan jumlah piutang dengan penjualan perhari. Dimana
penjualan perhari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365 hari.
3)
Perputaran Piutang
Piutang yang
dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat dengan volume
penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat
dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu dengan
membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-rata.
Makin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak sanaan pemberian kredit.
Makin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak sanaan pemberian kredit.
1.
Laporan Perusahaan
Dalam kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia disebutkan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor,
karyawan, pemerintah serta lembaga keuangan, dan masyarakat. Kemudian dalam
pengambilan keputusan ekonomi dipengaruhi banyak faktor, misalnya keadaan
perekonomian, politik dan prospek industri.
Adapun kualitas dalam
pengambilan keputusan itu dipengaruhi oleh kualitas pengungkapan perusahaan
yang diberikan melalui laporan tahunan (Annual Report) agar informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami dan tidak menimbulkan
salah interpretasi, maka penyajian laporan keuangan harus disertai dengan
pengungkapan yang cukup (Adequate disclosure).
Catatan atas laporan
keuangan merupakan media untuk pengungkapan yang diharuskan dalam standar
akuntansi dan yang tidak dapat disajikan dalam neraca, laporan laba rugi atau
laporan arus kas. Sehingga keberadaan dari disclosure atau pengungkapan dalam
perusahaan sangat penting karena pada kondisi ketidakpastian pasar, nilai
informasi yang relevan dan realiable tercermin di dalamnya.
Pengungkapan Laporan Keuangan
Pengungkapan laporan
keuangan dalam arti luas berarti penyampaian (release) informasi.
Sedangkan menurut para akuntansi memberi pengertian secara terbatas yaitu
penyampaian informasi keunagan tentang suatu perusahaan di dalam laporan
keuangan biasanya laporan tahunan.
Laporan tahunan (Annual
Report) media utama penyampaian informasi oleh manajemen kepada
pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan tahunan mengkomunikasikan kondisi
keuangan dan informasi lainnya kepada pemegang saham, kreditor, dan
stakeholders llainnya. Laporan tahunan merupakan mencakup hal-hal seperti
pembahasan dan analisis manajemen, catatan kaki dan laporan pelengkap.
Sehingga dalam laporan
tahunan lah diketahui seberapa kuat informasi pengungkapan yang diajukan oleh
perusahaan.
B.
Tujuan dan Manfaat
dari disclosure / pengungkapan laporan keuangan
I.
Tujuan
Perusahaan besar umumnya
menjadi sorotan banyak pihak, baik dari masyarakat secara umum maupun
pemerintah, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar relatif lebih diawasi
oleh lembaga-lembaga pemerintah, sehingga mereka berupaya menyajikan
pengungkapan yang lebih baik untuk dapat meminimalisasi tekanan-tekanan
pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan besar tersebut dituntut untuk
mengungkapkan informasi yang lebih banyak daripada perusahaan kecil.
Informasi itu sekaligus
menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal,
sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan
dengan lebih lengkap.
Perusahaan besar
berkemungkinan memperoleh keuntungan-keuntungan dengan mengungkapkan informasi
yang memadai dalam laporan tahunan, misalnya kemudahan untuk memasarkan saham
dan kemudahan memperoleh dana dari pasar modal. Sedangkan perusahaan kecil
umumnya sulit untuk mendapatkan dana dari pasar modal, mengingat pembatasan
ukuran aset bila terjun ke bursa, sehingga perusahaan kecil tidak dapat
menikmati keuntungan dari pengungkapan informasi yang memadai.
Adapun yang menjadi
tujuan dari pengungkapan dinyatakan sebagai berikut :
1.
Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan
memberikan pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran
yang digunakan dalam laporan keuangan.
2.
Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk
memberikan pengukuran yang bermanfaat.
3.
Untuk memberikan informasi yang akan membantu
investor dan kreditor menilai resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan
tidak diakui.
4.
Untuk memberikan informasi penting yang
memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam
satu tahun dan diantara beberapa tahun.
5.
Untuk memberikan informasi mengenai arus kas
atau keluar dari masa depan.
6.
Untuk membantu para investor menilai
pengembalian dari investasi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar