RESUME
KEWIRAUSAHAAN
Halaman
54-64
Mata pelajaran : Kewirausahaan
Kelas / jurusan : XII AK 1 / Akuntansi
Sekolah : SMK N 3 Pontianak
Nama : Janica
Web / Blog : janicalewinsky.blogspot.com
A. Resume
3.
Strategi
Pemetaan Produk (Product Mapping)
Pada umumnya suatu
perusahaan terlebih dahulu akan melakukan pemetaan posisi perusahaan terhadap
pasar, khususnya terhadap pesaing yang paling potensial.
Contoh
kasus:
Seorang wirausaha ingin membuka usaha
restoran ayam goreng kremes di lokasi X. Untuk membangun dan menjalankan
usahanya, wirausahan tersebut perlu melihat dan mengevaluasi pesaing paling
potensial yang dapat memperlambat laju penjualannya. Berdasarkan analisis
pasar, diperoleh data pesaing sebagai berikut:
·
Ada penjual ayam goreng kalasan,
·
Ada warung tegal (warteg)
·
Ada restoran cepat saji (fast food)
·
Ada restoran seafood,
·
Ada restoran soto ayam.
Jika
ditinjau dari struktur jenis produk, diperoleh tingkatan pemetaan produk
seperti berikut:
· Berdasarkan kategori produk terdapat
warung nasi, warung bubur, toko roti, dan warung mie.
· Berdasarkan golongan atau kelas produk
terdapat warung tegal (warteg), restoran, warung nasi uduk kaki lima dan mall.
·
Berdasarkan jenis produk ada restoran
seafood dan restoran fast food.
·
Berdasarkan ciri-ciri pokok ada restoran
ayam goreng dan restoran ayam bakar.
·
Berdasarkan kesamaan produk ada restoran
ayam goreng kalasan, ayam kremes, ayam goreng sambal Lampung, dan ayam goreng
pedas-panas.
Jadi
pesaing paling potensial secara langsung dengan ayam goreng kremes adalah
pesaing yang memiliki kesamaan produk secara manfaat, tempat, fungsi dan
keinginan.
Banyak wirausaha yang sulit berkembang
karena tidak mengetahui pesaing usaha paling potensial yang harus dihadapi.
Kebanyakan dari mereka hanya berkonsentrasi pada tingkatan masing-masing agar
dapat lolos dari ketatnya persaingan pasar. Oleh karena itu, sebelum
menjalankan usahanya, sebaiknya wirausaha membuat hierarki pemetaan produk.
Setelah itu baru dilanjutkan dengan pemetaan kualitas, harga dan popularitas
produk sehingga tercipta rencana usaha yang baik.
4.
Strategi
Pemetaan Kualitas dan Harga Pasar untuk Mengetahui Posisi Produk di Pasar
Konsep
pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di pasar adalah dengan
membandingkan kualitas produk dengan harga. Konsep pemetaan ini disebut Value-Based Pricing. Sebagai acuan
pemetaan digunakan kualitas produk pesaing yang sering dibeli konsumen dengan
harga rata-rata pasar.
5.
Mengetahui
Teori Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand Theory)
Mekanisme harga di
pasar adalah proses yang terjadi karena adanya tarik-menarik antara konsumen
yang ingin memiliki suatu produk yang ditawarkan produsen dengan harga yang
membuat semua pihak merasa terpuaskan. Harga merupakan hasil (laba) dari
keseimbangan tarik-menarik di pasar (penawaran dan permintaan). Harga barang
akan naik jika permintaan barang dari konsumen lebih besar dari barang yang
ditawarkan oleh perusahaan di pasar. Begitu pula sebaliknya, bila permintaan
barang barang melemah harga barang akan turun.
a.
Perilaku
konsumen dan permintaan suatu produk di pasar
Perilaku
konsumen terhadap suatu barang akan menimbulkan permintaan di pasar, hal ini
yang menjadi dasar dari Hukum Permintaan. Ada 2 anggapan pokok untuk dapat
mewujudkan Hukum Permintaan, yaitu:
1) Kepuasan
setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau satuan terukur lainnya (Marginal Utility).
2) Tingkat
kepuasan konsumen tidak bisa dipastikan atau terukur (Indifference Curves).
Hukum
Gossen atau sering disebut dengan Law of
Diminishing Marginal Utility ( kepuasan bisa diukur) menyatakan semakin
banyak suatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan marginal setiap tahun
tambahan yang dikonsumsi akan menurun.
Jadi,
dalam mencapai kepuasan marginalnya konsumen akan selalu berusaha untuk
mencapai kepuasan maksimal dengan kuantitas dan harga yang seimbang yang
disebut dengan Cutomer Satisfaction
Equilibrium.
b.
Mekanisme
harga di pasar
The law of Diminishing
Return adalah hukum yang menyatakan bahwa bila suatu macam
input ditambah dengan penggunaannya sedangkan input lainnya tetap, maka
tambahan output yang dihasilkan dari setiap unit input (nilai tambah) yang
ditambahkan akan meningkat tetapi kemudian akan menurun bila input tersebut
terus ditambah.
Di
dalam pasar akan terjadi pertemuan antara kurva permintaan dengan kurva
penawaran yang akan tercipta titik keseimbangan (equilibrium). Dalam hal ini,
hukum penawaran adalah semakin tingginya harga suatu barang di pasar diharapkan
jumlah barang yang ditawarkan akan semakin tinggi juga (dari sisi produsen).
Namun, hukum penawaran tidak akan menciptakan terjadinya sebuah transaksi jika
tidak terjadi pertemuan (interaksi) dengan hukum permintaan.
Dengan
mengetahui konsep mekanisme harga, hukum permintaan, hukum penawaran, dan
keseimbangan pasar, seorang wirausaha diharapkan dapat menentukan harga dan
jumlah barang yang akan menyebabkan terjadinya Break Event Point (BEP). Break Event Point (BEP) dapat digunakan
untuk menentukan strategi kebijakan harga dalam rencana usaha.
6.
Mengenal
Perilaku Konsumen dalam Menentukan Strategi Pemasaran dan Promosi
a.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen
1)
Faktor
budaya
Faktor ini sangat mendasar dalam
menentukan perilaku pembelian. Contohnya, bangsa Indonesia gemar daging sapi,
berbeda dengan bangsa India yang mayoritas melarang untuk memakan daging sapi.
2)
Kelas
sosial
Kelas sosial menentukan perilaku
pembelian masyarakat, di mana anggota kelas sosial dibesarkan dengan sistem,
tata krama, karakter dan gaya yang berbeda.
Kelas sosial terbagi atas:
a) Kelas
sosial atas
b) Kelas
sosial atas - menengah
c) Kelas
sosial atas – bawah
d) Kelas
sosial menengah – menengah
e) Kelas
sosial menengah – bawah
f) Kelas
sosial bawah – bawah
Kelas
sosial digolongkan dan diidentifikasikan dari:
a) Tingkat
pendapatan
b) Fasilitas
yang dimiliki
c) Jabatan
dan tingkatannya
d) Posisi
di masyarakat
e) Tempat
tinggal
f) Kebiasaannya
3)
Keluarga
Keluarga juga dapat
mempengaruhi perilaku pembeliaan seseorang.
4)
Usia
dan tahap siklus hidup
Terdapat produk yang digolongkan
berdasarkan usia dan siklus hidupnya, seperti produk untuk balita dan anak-anak
yang berbeda dengan remaja, produk remaja dengan produk dewasa, dan produk
dewasa dengan produk orang tua.
5)
Jenis
pekerjaan
Perilaku belanja seorang dosen akan
berbeda dengan seorang insinyur, perilaku belanja seorang dokter berbeda dengan
seorang pengacara, dan seterusnya.
6)
Kondisi
ekonomi
Orang yang kondisi
ekonominya baik akan berbeda perilaku konsumsinya dengan orang yang kondisi
ekonominya lemah.
7)
Gaya
hidup
Gaya hidup orang kota akan berbeda
dengan orang desa.
b.
Proses
keputusan pembelian
Ada lima peran yang dimainkan seseorang
dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu:
1) Pencetus
ide (initiator)
2) Pemberi
pengaruh (influencer)
3) Pengambil
keputusan (decider)
4) Pembeli
(buyer)
5) Pemakai
(user)
Menurut
The Adapters Curve dari Everett Rogers, keputusan membeli produk
yang baru diluncurkan akan sangat bergantung dari karakter pasar atau pembeli
dalam menanggung atau menghadapi sebuah risiko dari keputusan tersebut.
Pada waktu inovasi terdapat kurva yang berisi 5
tahapan, yaitu:
a. Tahapan
innovator, yaitu ketika produk baru pertama kali diluncurkan di pasar, akan ada
2,5% orang yang berani mengambil keputusan untuk membeli dan menyerap produk
dengan segala resikonya.
b. Tahapan
early adopter, yaitu orang mengambil keputusan untuk membeli setelah melihat
innovator menggunakan barang atau jasa tersebut (sebanyak 13,5%).
c. Tahap
early majority (mayoritas awal), yaitu orang berani mengambil keputusan membeli
karena banyak orang telah membeli dan menggunakannya (sebanyak 34%).
d. Tahap
late majority (mayoritas akhir), yaitu orang yang menghadapi keputusan membeli
karena seluruh masyarakat telah menggunakannya (sebanyak 34%).
e. Tahap
latest user (pengguna akhir), yaitu orang yang menggunakan produk karena
benar-benar berpikir untuk tidak mau berisiko dan menghindari risiko dari
barang yang dibeli.
Pengetahuan
ini perlu diketahui, dimengerti, dan dipahami oleh seorang wirausaha ketika
meluncurkan produk barunya agar dapat mengetahui besarnya persentase awal calon
pembeli yang berani membeli produknya.
B. SOAL ESSAY
1. Apa
yang terlebih dahulu akan dilakukan perusahaan pada awal usaha?
2. Apa
yang menyebabkan wirausaha sulit mengembangkan usahanya?
3. Bagaimana
membuat konsep pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di pasar?
4. Apa
yang dimaksud dengan mekanisme harga di pasar?
5. Sebut
dan jelaskan apa saja anggapan pokok untuk dapat mewujudkan Hukum Permintaan?
6. Jelaskan
pengertian dari hukum penawaran!
7. Sebut
dan jelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen!
8. Sebut
dan jelaskan tahapan-tahapan dalam membuat keputusan untuk membeli produk yang
baru diluncurkan!
Pontianak, 1 Desember 2012
Janica